Senin, 04 Mei 2009

TV DIGITAL

Adanya TV digital merupakan perkembangan paradigma baru yaitu masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan. Yaitu masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan. Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital; antaralain kualitas layanan gambar yang baik bagi pemirsa yang mobile, penghematan rananl frekuensi sehingga jumlah operator TV yang semakin banyak dan berkompetisi serta munculnya konten yang interaktif. Namun demikian, tentunya kendala yang dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak, seperti bidang regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki, standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan, industri pendukung yang harus segera dipersiapkan, baik perangkat, maupun kontennya.

Jika dibandingkan dengan TV analog, perbedaannya terletak pada kualitas penerimaan gambar yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu, serta penggunaan bandwich yang lebih efisien. Disamping itu, system TV digital memungkinkan pengiriman gambar beresolusi tinggi dengan format high-definition television.

Sistem ATSC mengirimkan sinyal TV digital dengan tehnik modulasi amplitude digital yang dipadu dengan pemfilteran VSB untuk membatasi bandwidth. ATSC dipandang lebih sesuai untuk penerima TV yang tidak bergerak dan sejak semula memang dirancang untuk menghantarkan sinyal HDTV. Namun, DVB-T dan ISDB-T yang berbasis teknik OFDM yang dikombinasikan dengan interleaving memiliki kelebihan dalam kemampuannya untuk menjangkau pelanggan TV yang bergerak, bahkan yang berada di atas mobil berkecepatan tinggi

TV digital mempunyai tiga sistem standart yaitu:

- DVT (Digital Television), sistem yang berlaku di Amerika;
- DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial), sistem yang berlaku di Eropa; dan
- ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial), sistem yang berlaku di Jepang.

Siaran televisi digital mempunyai keunggulan pada kualitas gambar yang lebih halus dan tajam, pengurangan terhadap efek noise, kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak
Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.

Frekuensi TV Digital

Secara teknik pita spektrumfrekeunsi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.

Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentukjaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.

Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.

Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.

Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.

Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama diradius yang sama.

Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

  • TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
  • Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]
  • Penyiaran TV Digital Terrestial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).

Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.

Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.

Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.

Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isiIndonesia juga tidak mau ketinggalan, pada tanggal 13 Agustus 2007 TVRI sudah mengawali percobaan siaran digital untuk pertama kalinya. Dan pada bulan Maret 2008 salah satu produsen televisi di Indonesia juga akan mengujicoba siaran televisi digital sekaligus memperkenalkan rangkaian Set Top Box yang merupakan alat tambahan pada televisi analog untuk meenrima siaran tv digital dan TV Digital Set.Karena perpindahan teknologi analog ke digital sudah dirasa sangat perlu, pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika mengeluarkan peraturan tentang ujicoba lapangan penyelenggaraan siaran televisi digital dengan menggunakan sistem siaran Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T)

Dampak dari Televisi Digital

Konsumen yang menerima sinyal siaran televisi gratis menggunakan antena pada pesawat televisi yang dilengkapi dengan penyetel analog – dan mereka yang tidak menggunakan atau berlangganan pada perusahaan penyedia layanan televisi kabel, satelit atau perusahaan telepon akan dapat merasakan dampak dari peralihan pada era televisi digital. ±19,6 juta rumah tangga dapat menerima sinyal siaran televisi gratis secara eksklusif di rumah-rumah mereka, dan kira-kira ada 70 juta pesawat televisi akan terkena dampak hilangnya sinyal dari stasiun bertenaga penuh setelah tanggal 17 Februari 2009, jika para pemilik pesawat televisi ini tidak mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan televisi mereka dengan mengganti dengan televisi digital di rumahnya. Televisi digital juga dapat berdampak terhadap kemajuan penyiaran radio.Perkembangan di bidang teknologi mengiringi perkembangan di bidang penyiaran baik radio, televisi maupun film.Adanya beberapa penemuan dan perkembangan teknologi dapat membantu menyempurnakan penerimaan suara yang dikirim radio, memvisualisasikan gambar di televisi hingga terlihat nyata sampai membuat film-film terlihat begitu canggih dan hebat dengan beberapa efek khusus dan canggih. Tidak dapat dibayangkan sebelumnya jika saat ini kita bisa mendengar radio luar negeri lewat internet, dapat berinteraksi langsung dengan berbagai program televisi, atau menyaksikan dengan jelas film atau karakter dalam film tersebut yang selama ini cuma jadi hanyalan atau fantasi semata.

Selain itu, tambahan informasi seperti berita terbaru dan peringatan tentang cuaca dan perjalanan juga ada. Dalam penyiarannya radio juga menggunakan bantuan satelit. Contohnya adalah operasi XM dan Sirius. XM dan Sirius mentransmisikan musik lewat satelit kepada penerima melalui antena wafer yang dapat ditempatkan di atap mobil. Perkembangan lainnya adalah penggunaan internet sebagai salah satu wadah yang dapat digunakan untuk mendengarkan siaran radio. Radio internet dimulai dengan percobaan pada tahun 1993 yang menggunakan teknologi awal seperti MBONE. Kebanyakan radio yang melakukan siaran melalui internet adalah jaringan radio independen yang hanya melakukan siaran lewat internet, dan jarang sekali radio komersil. Salah satu situs yang menjadi adah stasiun radio internet adalah yahoo.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar