Rabu, 29 Juni 2011
13.064.050.800 milisekon
# Going Back to the corner
where I first saw you
Gonna camp in my sleeping bag
I'm not gonna move
(The Script, The man who can't be moved)
Masih di balik selimut tebal hati rapuhku,bermimpi.Masih di peraduan persembunyianku,bernyanyi.Saat rangkai fantasi ini kembali berputar,dimana semakin hari aku terbangun,semakin aku memikirkanmu.
Jangan..jangan..sempatkan berlalu…
Aku cinta padamu…
Kamu yang aku reka.Kamu yang aku cipta dan kamu yang tidak pernah tahu.
Dan jangan sampai hanya aku yang tahu…
Kembalilah aku mendamparkan diri di sebuah alam tak dikenal untuk membaca ulang semua kalimat,semua inci perjalanan,perjuangan, dan ketabahan hati.Kalau saja hidup tak ber-evolusi,kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu,kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik,maka..tanpa ragu aku akan memilih satu detik bersamamu untuk diabadikan.Cukup Satu.
Satu detik yang segenap keberadaanya dipersembahkan untuk bersamamu dan bukan dengan ribuan hal lain yang menanti untuk dilirik pada detik berikutnya.Betapa aku begitu rela untuk membatu untuk itu.
Tapi,hidup ini cair.Semesta ini bergerak.Realitas berubah.Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar.Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam,memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia.Kamu,tidak terkecuali.
Aku takut,
Aku takut karena ingin jujur.Dan kejujuran kini mulai menyudutkanku untuk mengakui”Apakah aku mulai ragu?.Dialah bagian terbesar dalam hidupku,tapi aku cemas”.Kata sejarah mulai menggantung hati-hati di atas sana.Sejarah kalian??.Konsep itu menakutkan sekali.
Sejarah memiliki tampuk istimewa dalam hidup manusia,tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas.Sejarah seperti awan yang tampak padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh.
Skenario perjalananku sepertinya mengharuskanku untuk menyejarahkanmu,merekamnya,lalu memainkannya ulang di kepalaku sebagai Sang Kekasih Impian,Sang Tujuan,Sang Inspirasi bagi segala mahakarya yang termuntahkan di dunia.Sementara dalam setiap detik yang berjalan,aku dan kamu seperti musafir yang tersesat di padang.Berjalan dengan kompas masing-masing.Tanpa ada usaha saling mencocokan.Sesekali aku dan kamu bertemu.Aku selalu bertoleransi atas nama cinta yang tak boleh sia-sia.Tapi,aku sudah membayar mahal untuk perjalanan ini.Dan mencintaimu menjadi kebenaran tertinggiku.
Lama baru aku menyadari,bahwa pengalaman merupakan bagian tak terpisahkan dari hubungan yang diikat oleh seutas perasaan mutual.
Sebuah perasaan mutual yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi,dan alasan toleransi cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral,investasi waktu,perasaan,serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar,atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkanmu-entah kapan dan kenapa.Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki,merekatkan jemari,dan berjalanlah bergandengan….karena cinta adalah mengalami.
Dan cinta itu hidup, bukan cuma maskot untuk disembah sujud…
Saat ini,rasanya aku ingin memencet tombol”STOP”,lalu membiarkanmu berhenti menyumbat denyut alami hidupku dan semuanya berjalan tanpa beban….
Jangan heran kalau aku begini…
Kamu,yang mungkin tidak pernah menyimpan gambar rupaku,pasti tidak tahu tahu apa rasanya menatap lekat-lekat satu sosok,membayangkan ketika mataku terbuka nanti,aku harap kamu berada disampingku dengan muka berkilap,bau keringat,gigi bermentega dan mulut asam..lalu kita tetap berani untuk saling tersenyum dan menyapa”Selamat Pagi”.
Tiba-tiba ada sergahan yang membuatku berubah pikiran,tidak ada lagi tombol”STOP”yang mungkin apabila aku pencet,akan membuatmu menghambur kembali dengan mimpi dan mungkin tak akan pernah datang lagi.Yang akhirnya aku hanya bisa berbagi kesedihan itu,ketidak relaan itu,dengan malam yang digusur pagi dan detik jam dinding yang gagu karena habis daya.
Lama bagiku untuk untuk berani menoleh ke belakang,menghitung,berapa banyakkah pengalaman nyata yang kita alami bersama?
Oh iya,aku lupa untuk mengingatkanmu…
Hari ini,genap sudah tujuh tahun aku begini.Delapan Puluh Empat Bulan.Kalikan Tiga Puluh.Kalikan Dua Puluh Empat.Kalikan Enam Puluh.Kalikan lagi Enam Puluh.Kalikan lagi Enam Puluh.Niscaya akan kau dapatkan angka ini: 13.063.680.000
Itulah banyaknya milisekon sejak pertama aku jatuh cinta padamu.Angka itu bisa lebih fantastis kalau ditarik sampai skala nano.Silahkan cek.Dan aku berani jamin engkau masih disitu.Di tiap inti detik,dan di dalamnya lagi,lagi dan lagi…
Penunjuk waktuku tak perlu mahal-mahal.Melihatmu dan mendengarmu memberikanku sensasi keabadian sekaligus moralitas.Jam mahal Rolex tak mampu berikan itu.
Mengertilah,tulisan ini buka bertujuan untuk merayu.Kejujuran sudah seperti riasan wajah yang menor,tak terbayang menambahinya lagi dengan rayuan.Angka miliaran tadi adalah fakta matematis.Empiris.Siapa bilang cinta tidak bisa logis.Cinta mampu merambah dimensi angka dan rasa sekaligus.
Sekarang pukul 01:43 di tempatku,tak terasa sudah satu jam empat puluh lima menit,aku disini untuk kembali mengingatmu.Menyumbangkan lagi 370.8000 milisekon ke dalam rekening waktuku.Terima Kasih.Aku semakin kaya saja.Andaikan bisa kutambahkan satuan rupiah,atau lebih baik lagi,dolar,di belakangnya.Tapi engkau tak ternilai.Engkau adalah pangkal,ujung,dan segalanya yang di tengah-tengah.Sensasi Illahi.Tidak rupiah,tak juga dollar mampu menyajikanya.
yang genap selama 13.064.050.800 milisekon ini selalu mengiring tanyaku,
”Kapan kau jadi milikku..??”
_RizaL_
#Mysteries of destinies
They are somehow and are someway
For all we know
They come tomorrow for today
Oh, I love you
Much more than life
and still I believe
I can change your mind
Revive,What is dying inside
And someday, someday
We'll be together
(Someday,John Legend)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar